Rock Quality Designation (RQD): Panduan Sederhana
December 20, 2019
Add Comment
Pendahuluan:
Rock Quality Designation (RQD) adalah metode yang banyak digunakan untuk menilai kualitas batuan. Metode ini dikembangkan oleh Deere et al. pada tahun 1967 untuk memberikan cara cepat dan objektif dalam mengevaluasi kualitas batuan pada tahap awal proyek konstruksi atau pertambangan. RQD sangat berguna bagi ahli geologi dan insinyur yang perlu memahami kekuatan dan stabilitas formasi batuan.
Apa itu RQD?
RQD dihitung dengan mengukur panjang potongan batuan utuh dalam inti bor yang lebih panjang dari 10 cm. Panjang ini dijumlahkan dan dibagi dengan panjang total inti bor. Hasilnya dinyatakan dalam persentase. Misalnya, jika inti bor sepanjang 1 meter mengandung 80 cm potongan batuan utuh yang lebih panjang dari 10 cm, maka RQD-nya adalah 80%.
Poin Penting yang Perlu Diingat:
- Core Discing: Jika inti bor pecah menjadi cakram karena tekanan tinggi, pecahan ini tidak boleh dihitung dalam perhitungan RQD. Namun, hal ini harus dicatat dalam log bor karena menunjukkan potensi masalah terkait tekanan selama penggalian.
- Perilaku Batuan: RQD memberikan gambaran kasar tentang bagaimana batuan akan berperilaku. RQD rendah (di bawah 50%) berarti batuan sangat retak, dan kekuatannya akan jauh lebih rendah daripada yang diukur di laboratorium. RQD tinggi (di atas 95%) menunjukkan batuan kuat dan stabil, mirip dengan sampel laboratorium.
- Keterbatasan: RQD paling efektif untuk batuan dengan jarak retakan kurang dari 0,3 meter. Untuk ukuran blok yang lebih besar, parameter tambahan diperlukan untuk klasifikasi yang akurat.
Sifat Arah RQD:
RQD dapat bervariasi tergantung pada arah pengeboran. Misalnya, pengeboran sejajar dengan lapisan batuan (laminasi) mungkin memberikan RQD tinggi, sementara pengeboran tegak lurus terhadap lapisan dapat menghasilkan RQD yang lebih rendah. Untuk mendapatkan gambaran lengkap, sebaiknya dilakukan pengeboran inti pada sudut yang berbeda.
Cara Mengukur RQD:
- Ukur RQD sesegera mungkin setelah inti bor diambil untuk menghindari kesalahan akibat penanganan atau paparan.
- Gunakan penggaris yang jelas diletakkan di samping kotak inti bor untuk pengukuran yang akurat.
- Hitung RQD dalam interval 2 hingga 10 meter, tergantung pada kebutuhan proyek. Interval yang lebih pendek lebih baik di area di mana kualitas batuan berubah dengan cepat.
Metode Alternatif untuk Memperkirakan RQD:
Terkadang, inti bor tidak tersedia, dan RQD harus diperkirakan dari permukaan batuan yang terbuka. Dua metode umum adalah:
- Volumetric Joint Count (Palmström, 1982): Hitung jumlah retakan per meter pada permukaan batuan dan gunakan ini untuk memperkirakan RQD.
- Metode Penggaris Bertingkat: Letakkan penggaris 2 meter pada permukaan batuan dan hitung retakan yang memotong penggaris. Hanya hitung retakan alami, bukan retakan yang disebabkan oleh peledakan atau tekanan.
Aplikasi RQD:
- Pertambangan dan Konstruksi: RQD membantu insinyur merencanakan penggalian yang aman dan efisien.
- Penilaian Kerusakan Akibat Peledakan: Dengan mengukur RQD sebelum dan sesudah peledakan, insinyur dapat menilai kerusakan yang disebabkan oleh ledakan.
- Degradasi Batuan: RQD juga dapat digunakan untuk memeriksa apakah batuan mengalami kerusakan seiring waktu setelah terpapar.
Kesimpulan:
RQD adalah alat sederhana namun powerful untuk menilai kualitas batuan. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, RQD memberikan wawasan berharga tentang perilaku batuan, terutama ketika dikombinasikan dengan metode klasifikasi lainnya.
Reference Source:
- Deere, D.U., et al. (1967). "Rock Quality Designation (RQD) After Twenty Years."
- Palmström, A. (1982). "The Volumetric Joint Count as a Measure of Rock Mass Quality."
- Priest, S.D., and Hudson, J.A. (1976). "Discontinuity Spacings in Rock."
- Bieniawski, Z.T. (1979). "The Geomechanics Classification in Rock Engineering Applications."
0 Response to "Rock Quality Designation (RQD): Panduan Sederhana"
Post a Comment